Rabu, 20 Juni 2012


RENUNGAN HARIAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)

20 JUNI 2012

ALLAH TIDAK INGIN KITA DALAM MURKA

1 Tesalonika 5 : 9

“Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita .”

                Seseorang yang melamar suatu pekerjaan untuk bekerja pada suatu instansi baik negeri atau swasta, pastilah orang tersebut melalui proses yang diberlakukan oleh instansi tersebut. Setiap proses akan membutuhkan suatu pengorbanan dan ketabahan. Tidak ada suatu peristiwa tanpa proses. Untuk tumbuh dan berkembang kita perlu proses hanya kadang kala tidak semua pribadi mau tabah dalam proses tersebut. Ada saja yan ingin “loncat pagar” sogok sana sogok sini. Tidak heran kalau akhirnya banyak pekerja tau pejabat menjabat tidak sesuai dengan porsinya, dampaknya adalah pembangunan tidak baik, pertumbuhan juga tidak sesuai yang diharapkan

                Kehancuran itulah ganjarannya, sesungguhnya sang pekerja itu pun menderita bekerja tidak pada porsinya, akhirnya berbuat jahat. Dari sini kita belajar bahwa kesalahan yang satu akan mengundang kesalahan yang lain. Konsekuensinya adalah “murka”, penjara dan juga hukum social berlaku terkenal sebagai koruptor, perampok, dan penjarah.

                Sesungguhnya keadaan ini menyimpang dari kehendak Allah. Dia tidak ingin umatNya dalam murka, derita karena dosa melainkan agar bahagia dan sejahtera. Manusia yang membuat dirinya dan alam sekitarnya menderita. Upah dari dosanya yakni maut. Agar manusia tidak binasa, maka Allah datang dalam diri Tuhan Yesus untuk mengampuni dan menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu datanglah pada Dia, jangan keraskan hati terimalah Yesus jauhilah laranganNya! Amin



Renungan :

Upah dosa adalah maut!

Acara: 1) Bernyanyi KJ HKBP No.4 : 1-2 “Kini Bersyukurlah”  2) Nats : 1 Tesalonika 5 : 9 3)Keterangan  4) Pokok Doa : tolonglah kami Tuhan untuk selalu mengingat betapa besar anugerah yang Kau berikan bagi kami.  Amin 5) Bernyanyi : KJ HKBP No.392 : 1,4 “Mari Sambut Tuhan Yesus”   6) Doa : Bapa Kami…

Jumat, 15 Juni 2012


RENUNGAN HARIAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)


15 JUNI 2012


HARAPAN YANG HIDUP


Yesaya 42 : 3

“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.”

                Ada suatu scene sebuah film animasi yang menceritakan seseorang terjebak di dalam gua yang begitu gelap dan dalam. Sudah satu hari laki-laki ini di dalam gua itu dan tidak menemukan jalan keluar, akhirnya ia semakin lelah, kelaparan, haus dan putus harapan. Ia terduduk dan meratapi nasibnya serta berserah untuk mati, kemudian dia teringat kepada Tuhan dan meminta ia menyerahkan seluruhnya kepada rencana Tuhan. Di tengah keheningan itu, ia mulai mendengar suara air yang mengalir. Ia bergerak mendekati sumber air tersebut dan memusatkan perhatian dan pendengarannya kepada suara itu sehingga ia semakin dekat denga sumber air itu. Setelah semakin dekat, ia juga melihat cahaya yang dipantulkan oleh air yang mengalir itu. Dengan kejadian ini, akhirnya ia dapat keluar dari gua tersebut.

                Harapan adalah penggerak manusia untuk tetap hidup, walau tenaga habis namun bila ada harapan maka akan ada tenaga baru bagi hidupnya. Orang yang tidak punya harapan adalah orang yang sudah mati walaupun raganya masih hidup. Oleh karenanya manusia harus berhenti sejenak dari kegelisahannya, tetapi mintalah pengharapan kepada Tuhan agar jalan pengharapan itu diberikan. Tuhanlah sumber pengharapan kita, walaupun kita layu terkulai namun tidak akan diputuskanNya, dan biarpun sumbu kita telah pudar tidak akan dipadamkanNya, sebab Ia telah menyediakan pengharapan bagi kita dengan pembaharuan tubuh kita yang terkulai lemah, dan semangat kita yang telah padam. Pengharapan itu tidak didasarkan oleh keinginan kita namun harus ditaruh ke hadapan Allah (Kis 24:15), supaya Allah didalam Yesus Kristus menetapkan pengharapan itu di dalam hati kita. Sebab kita tahu bahwa “ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”(Roma 5:4-5).

 Biarkan Tuhan bertindak dalam pengharapan kita, jangan gunakan pikiranmu sendiri. Amin !

Renungan :

Letakkanlah pengharapanmu kepada Tuhan sebab ia akan meluruskan jalanmu.

Acara: 1) Bernyanyi KJ HKBP No.246 : 1-2 “Hai Bangkit Bagi Yesus” BL. 159 2) Nats : Yesaya 42 : 3 3)Keterangan  4) Pokok Doa : mampukanlah kami Tuhan untuk berpengharapan kepadaMu, sebab kami tidak mampu menjalani pergumulan kami tanpa pertolonganMu.  Amin 5) Bernyanyi : KJ HKBP No. 260 : 1-3 “ Dengan Yesus aku mengembara”  BL. 40  6) Doa : Bapa Kami…

Kamis, 14 Juni 2012


RENUNGAN HARIAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)


14 JUNI 2012


HARAPAN DAN PEMBAHARUAN


Yeremia  31 : 17

“Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka.”

                Anak-anak adalah generasi bangsa, merupakan istilah yang tidak asing lagi didengar. Bila ada peperangan, maka kaum perempuan dan anak-anak pasti mendapat perlindungan ekstra karena jika mereka ikut terbunuh maka habislah generasi mereka. Sebegitu pentingnya anak-anak bagi bangsa dan negara sehingga patutlah pendidikan dan moralitas anak harus dibangun sedini mungkin. Sebab jika moralitas anak maupun generasi muda hancur oleh kepentingan ekonomi hiburan seperti televise, radio, handphone dan internet. Sangat mudah untuk mengakses hiburan yang merusak mental namun sangat sulit untuk memulihkan mental dan moralitas anak yang sudah rusak.

                Firman TUHAN melalui nabi Yeremia mengatakan, “masih ada harapan untuk hari depanmu,… anak-anak kembali ke daerah mereka”, yang memberi jalan bagi kita, bahwa TUHAN selalu meberi pembaharuan dalam hidup kita dan meletakkannya dalam hati kita, sehingga kita tinggal dimana seharusnya kita tinggal. Karena itu, apa yang akan kau lakukan sekarang, lakukanlah sekarang, jangan tunggu sampai esok. Sebab yang kita katakan esok akan dimulai dari sekarang. Allah akan terus memperbaharui kita melalui generasi yang lebih muda. Inilah tugas orang tua di masa yang semakin sulit ini, bahwa sesibuk-sibuknya mereka pendidikan dan kesejahteraan, kasih sayang dan perhatian harus tetap diberikan kepada anak. Tidak menunggu sampai besok, tetapi memulai dari sekarang.uang memang perlu tetapi apalah artinya uang jika seseorang yang menggunakannya, tidak dapat menggunakannya dengan baik, semuanya akan terbuang.

                Oleh karena itu hendaknya firman TUHAN dalam Ulangan 6:6-9 itu terngiang dalam hati kita :” Apa yang kuperintahkan kepadamu hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun… mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjafi lambing di dahimu… menuliskannya pada tiang pintu gerbangmu.” Amin !

Renungan :

Mulailah pembaharuan dari sekarang jangan tunggu esok.

Acara: 1) Bernyanyi KJ HKBP No.475 : 1-2 “Kau Tetap akan Kuturut” BL. 92 2) Nats : Yeremia 31 :17 3)Keterangan : 4) Pokok Doa : Tuhan baharuilah hati dan pikiran kami supaya dapat mengajarkan pembaharuan kepada generasi muda gereja.  Amin 5) Bernyanyi : KJ HKBP No. 187 : 1-3 “ Betapa Nikmat Bimbinganmu”  BL. 200  6) Doa : Bapa Kami…

RENUNGAN HARIAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)

13 JUNI 2012

JANGAN TAKUT SEMBAHLAH DIA


Wahyu 14 : 7

Dan Ia berseru dengan suara nyaring :”Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”

                Adalah benar dan manusiawi sekali bila setiap pribadi memiliki cita-cita dan tujuan hidup yang jelas dalam hidupnya. Untuk itu masing-masing pribadi berusaha mencapainya. Ada yang lewat jalan yang benar ada juga dengan jalan yang salah yang penting tujuan tercapai. Sebagai orang beriman umat Tuhan juga mempunyai tujuan akhir dalam hidupny, yakni mahkota kehidupan yang akan diberikan san Anak Domaba Allah bagi mereka yang memenangkan imannya dalam kehidupan ini. Tentunya untuk sampai ke sana umat Tuhan harus senantiasa tabah dan kuat menghadapi aneka ragam tantangan dan hambatan bahkan juga kematian, sebagaimana yang telah dihadapi oleh jemaat mula-mula, nabi-nabi bahkan para Rasul.

                Seperti Yohanes misalnya terbuang ke pulau Patmos karena kabar Injil dan dari sinilah dia mendapat wahyu dati Tuhan. Nats renungan kita ini adalah juga bagian prenglihatan kepada Yohanes untuk menguatkan Yohanes agar tidak takut dan senantiasa taat menyembah Allah pencipta alam semesta, Allah yang pengasih, penyayang, juga yang akan menghakimi mereka-mereka yang menghujatNya, menghinaNya, dan yang meninggalkanNya.

                Saudara jangan takut. Sembahlah Dia sebab hanya bagi Dialah pujian dan sembah sekarang dan selama-lamanya, jangan tergoda dengan irama dunia ini. Amin!

Renungan :

Bagi Dialah pujian dan sembah!.

Acara: 1) Bernyanyi KJ HKBP No.223 : 1-2 “NamaMu Kusembah” BL. 244 2) Nats : Wahyu 14 :7 3)Keterangan : 4) Pokok Doa : Ya Yesus, jikalau kami mengalami penderitaan di dunia ini karena nama-Mu, berikanlah kami kekuatan dan penhiburan agar kami kuat menjalaninya. Amin 5) Bernyanyi : KJ HKBP No. 228 : 1-2 “ Yesus, Juruselamat”  BL. 246  6) Doa : Bapa Kami…

RENUNGAN HARIAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP)

12 JUNI 2012

SOMBONG ROHANI

Markus 2 : 17

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka : “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku dating bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Perasaan sombong, bukan hanya ditujukan kepada orang-orang yang banyak hartanya, kecantikan, tetapi ada juga orang yang disebut dengan sombong rohani. Sombong rohani adalah orang yang merasa dirinya lebih benar, lebih suci dari orang lain sehingga dia tidak mau berteman, bersahabat dengan orang yang berdosa. Sombong rohani inilah yang kita lihat juga dalam diri orang farisi. Mereka merasa bahwa diri mereka lebih suci dibandingkan dengan yang lain, karena mereka telah mempelajari Hukum Taurat. Namun berbeda dengan sifat Yesus, Dia bertemu bersama-sama dengan orang berdosa. Dia bahkan makan malam di rumah Lewi, si pemungut cukai, dan orang berdosa lainnya.
Bagi orang Farisi, pemungut cukai serta orang-orang berdosa adalah merupakan kelompok yang harus dijauhi (ay 14-15). Mereka pemungut cukai yang bekrja untuk pemerintah Romawi yang dianggap kafir dan najis. Namun bagi Yesus, orang-orang berdosa dan pemungut cukai harus dirangkul masuk Kerajaan Allah. Mereka adalah orang-orang sakityang harus disembuhkan. Dan itulah yang menjadi tujuan utama kedatangan Yesus, yaitu memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat. Dengan demikian kehadiran Kerajaan Allah menjadi nyata bagi kaum yang tersisih (ay 17). Itulah sebabnya Yesus mengatakan : “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku dating bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” Ucapan Yesus ini mengingatkan kita bahwa sesungguhnya kita jug adalah orang berdosa dan tentunya tidak ada seorang pun yang tidak berdosa. Maka lewat renungan ini setiap pribadi diingatkan untuk tidak menjadi sifat Farisi yang merasa suci dan tidak berdosa. Kristus datang untuk menebus dosa kita, sambutlah itu dan serukan kepada yang lain agar mereka, kamu dan saya serentak mendapat pengampunan terciptanya persekutuan. Jauh dari kesombongan jasmani apalagi rohani. Amin

Renungan : Menjadi pembawa kesembuhan dimanapun kita berada. Acara: 1) Bernyanyi KJ HKBP No. 309 : 1-2 “Buka Pekerjaanmu” BL. 164 2) Nats : Markus 2 :17 3) Keterangan : 4) Pokok Doa : Ya Yesus, ajarilah kami senantiasa untuk tidak menjadi sombong rohani di dalam kehidupan kami. Amin 5) Bernyanyi : KJ HKBP No. 267 : 1-2 “ Ya Tuhan, tilik hambaMu” BL. 100 6) Doa : Bapa Kami…